Modul 1.2. CGP 11/2024
Pendidikan adalah tempat persemaian segala
benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Dengan maksud
agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan
sebaik-baiknya.Dan dapat kita teruskan kepada anak cucu kita yang akan datang.
|Ki Hajar Dewantara
Nilai
guru penggerak
Mandiri
Memiliki inisiatif tanpa menunggu dorongan dari
luar serta mampu mengubah inisiatif menjadi aksi nyata tanpa bergantung pada
pihak lain.
Reflektif
Instrokpeksi terhadap segala aksi yang telah
dilakukan untuk perbaikan di tahap berikutnya.
Kolaboratif
Bekerjasama dengan semua pihak untuk progres yang
lebih baik dalam.pembelajaran.
Inovatif
Terus berkreasi untuk kesempurnaan proses
pembelajaran.
Berpihak
pada Murid
Selalu mengutamakan peserta diidk. Hal terbaik
yang mesti dijaga
dan diutamakan yang ada di hadapan seorang guru
adalah murid
Peran
guru penggerak
1. Menggerakkan komunitas
2. Menjadi pemimpin pembelajaran
3. Mewujudkan kepemimpinan murid
4. Mendorong kolaborasi dengan guru
5. Menjadi coach bagi guru lain
Trapesium usia
Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi Ifa Hanifah
Misbach, M.A., Psikolog (Ketua Tim Pengembang Jabar Masagi) dan Alm. Prof. Dr.
H. Sutardjo A. Wiramihardja, Psikolog (Guru Besar Emeritus Fakultas Psikologi
Unpad) beberapa tahun yang lalu.
Di sini Bapak/Ibu akan membuat Diagram Trapesium
Usia-nya sendiri dengan mengikuti instruksi berikut:
Buatlah garis miring naik ke atas (sisi kiri),
tuliskan usia saat Bapak/Ibu menyelesaikan masa sekolah pada ujung garis
tersebut.
Lanjutkan dengan membuat garis mendatar (tengah),
yang menunjukkan usia kerja. Pada salah satu titik di garis tersebut, tuliskan
angka yang menunjukkan usia saat ini.
Buatlah garis miring menurun (sisi kanan) untuk
menandakan masa pensiun.
Ingatlah dua peristiwa penting pada masa sekolah;
satu peristiwa bernuansa positif dan satu lagi yang negatif yang terkait relasi
Bapak/Ibu dengan guru pada rentang usia PAUD sampai sekolah menengah (4-17
tahun).
Pada bagian garis miring naik ke atas (sisi
kiri), tulis angka yang menunjukkan pada usia berapa kedua peristiwa tersebut
terjadi (misalnya: umur 7 dan 12 tahun).
Hitunglah selisih dari usia Bapak/Ibu sekarang
dan usia pada saat kedua peristiwa tersebut terjadi.
Jika Bapak/Ibu sudah membuat diagram trapesium usia ini, jawablah pertanyaan berikut:
Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam
masing-masing peristiwa tersebut?
Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?
(silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi
persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih
dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari
kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru
terhadap peserta didik saya?
Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya
yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata:
"guru", "murid", "belajar", "makna",
"peran"?
"Perubahan yang kita lakukan di pendidikan
harus menuju pada suatu titik yang memanusiakan manusia dan memperkuat nilai
kemanusiaan kita."
(Iwan Syahril Dirjen GTK Kemdikbudristek,
Refleksi atas Asas Konvergensi Ki Hadjar Dewantara)
No comments:
Post a Comment